Simposium Internasional Ukrida Sorot Persoalan Bioetika dan Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang di Era Digital – Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) baru-baru ini mengadakan simposium internasional yang bertajuk “One Day Symposium on Christian Bioethics” pada 9 November 2024. Acara ini menyoroti berbagai persoalan bioetika dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin relevan di era kemajuan teknologi medis.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang simposium tersebut, isu-isu yang diangkat, serta dampaknya terhadap dunia medis dan etika di Indonesia.

Baca juga : Beasiswa S2 di President University Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa

Latar Belakang Simposium

Simposium internasional ini diselenggarakan oleh Ukrida bekerja sama dengan International Christian Medical and Dental Association (ICMDA) dan Pelayanan Medis Nasional (PMdN) Perkantas1. Acara ini diadakan secara hibrid di Auditorium Kampus II Ukrida, Jakarta Barat, dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi medis, akademisi, dan masyarakat umum2.

Fokus Utama: Bioetika dan Kecerdasan Buatan

Bioetika dan kecerdasan buatan menjadi sorotan utama dalam simposium ini. Wakil Rektor III Ukrida, dr. Theresia Citraningtyas, menekankan pentingnya kajian bioetika di era kemajuan teknologi medis1. Menurutnya, bioetika Kristen merupakan panggilan dan tanggung jawab untuk mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap aspek perawatan kesehatan, terutama dalam isu-isu sensitif seperti perawatan akhir hayat2.

Isu-Isu Krusial yang Dibahas

  1. Aborsi dan Euthanasia Ketua Pusat Kajian Bioetika Kristen Ukrida, Denni Boy Saragih, mengangkat dua isu krusial yaitu aborsi dan euthanasia1. Ia menekankan perlunya pendekatan situs slot resmi komprehensif dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural. Kasus-kasus aborsi darurat memerlukan kajian mendalam dengan tetap menghormati hak hidup dan memberikan dukungan optimal kepada keluarga terdampak2.
  2. Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Medis Dr. Jean Li-Lim dari Kementerian Kesehatan Malaysia membahas tantangan etis penggunaan AI dalam praktik kedokteran2. Menurutnya, penggunaan AI memerlukan pengawasan yang ketat karena keputusan yang diambil oleh AI mungkin tidak selalu sejalan dengan etika atau nilai-nilai Kristen2.
  3. Teknologi Genetika Lydia Pratanu dari RSAB Harapan Kita menjelaskan perspektif praktis tentang teknologi genetika dan implikasi etisnya2. Kemajuan tes genetik dalam praktik kebidanan modern membawa serta dilema etis yang perlu diatasi dengan hati-hati2.

Rekomendasi Strategis

Simposium ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis untuk mengatasi persoalan bioetika dan kecerdasan buatan:

  1. Pengembangan Panduan Etis Praktis Pengembangan panduan etis yang praktis untuk membantu tenaga medis rtp spaceman dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai etika dan kemanusiaan2.
  2. Pembentukan Kelompok Diskusi Fokus Pembentukan kelompok diskusi fokus untuk membahas topik-topik spesifik terkait bioetika dan kecerdasan buatan, serta mencari solusi yang tepat untuk tantangan yang dihadapi2.
  3. Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang pentingnya bioetika dalam praktik medis melalui seminar, workshop, dan program pendidikan lainnya2.

Dampak dan Implikasi

Simposium internasional ini memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia medis dan etika di Indonesia. Dengan adanya diskusi mendalam tentang bioetika dan kecerdasan buatan, diharapkan para praktisi medis dapat lebih memahami dan mengatasi dilema etis yang muncul dalam praktik sehari-hari2. Selain itu, rekomendasi strategis yang dihasilkan dapat menjadi panduan bagi pengembangan kebijakan dan praktik medis yang lebih etis dan manusiawi2.

Kesimpulan

Simposium Internasional Ukrida yang menyoroti persoalan bioetika dan kecerdasan buatan merupakan langkah penting dalam menghadapi tantangan di era digital. Dengan mengangkat isu-isu krusial seperti aborsi, euthanasia, dan penggunaan AI dalam medis, simposium ini memberikan wawasan yang mendalam dan rekomendasi strategis untuk mengatasi dilema etis yang dihadapi oleh tenaga medis. Melalui edukasi dan peningkatan kesadaran, diharapkan nilai-nilai kemanusiaan dapat terus dijunjung tinggi dalam setiap aspek perawatan kesehatan.